Bersih, Sehat, Berkelanjutan.
Perubahan iklim saat ini menjadi isu global yang semakin nyata dirasakan dampaknya, mulai dari suhu udara yang meningkat, cuaca ekstrem yang sulit diprediksi, hingga berkurangnya kualitas lingkungan perkotaan. Menghadapi tantangan ini, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) di berbagai daerah mulai memperkuat program-program berbasis keberlanjutan, dengan salah satu fokus utamanya adalah Gerakan Kota Hijau. Gerakan ini bertujuan menciptakan ruang hidup yang lebih sehat, teduh, dan ramah lingkungan. DLH menargetkan penambahan signifikan ruang terbuka hijau melalui penanaman pohon di jalan protokol, kawasan sekolah, perumahan, hingga lahan kritis. Tidak hanya itu, DLH juga mengembangkan program adopsi pohon yang memungkinkan masyarakat, komunitas, maupun perusahaan ikut serta dalam pendanaan dan perawatan pohon yang ditanam. Kepala DLH Kota/Kabupaten [nama daerah] menyampaikan bahwa partisipasi publik menjadi kunci utama keberhasilan gerakan ini. “Kami tidak bisa bekerja sendirian. Penghijauan hanya akan efektif apabila seluruh elemen masyarakat terlibat. Oleh karena itu, kami melibatkan komunitas pecinta alam, sekolah, dan kelompok pemuda untuk ikut menanam serta merawat pohon,” ujarnya dalam sebuah pernyataan resmi. Selain penghijauan, DLH juga fokus pada pengendalian pencemaran udara yang semakin mengkhawatirkan, terutama di daerah perkotaan padat kendaraan. Beberapa kota telah memasang sensor kualitas udara di titik-titik strategis, yang datanya dapat diakses secara real-time oleh masyarakat melalui aplikasi resmi DLH. Langkah ini diharapkan meningkatkan kesadaran warga akan pentingnya mengurangi aktivitas yang menghasilkan polusi, seperti pembakaran sampah atau penggunaan kendaraan berbahan bakar fosil. Di sisi lain, masalah sampah plastik juga mendapat perhatian serius. DLH bersama pemerintah daerah kini mendorong kebijakan pembatasan plastik sekali pakai, seperti kantong kresek dan sedotan plastik, yang diganti dengan bahan ramah lingkungan. Program bank sampah digital pun diperluas, sehingga masyarakat dapat menabung sampah anorganik dan menukarkannya dengan saldo uang elektronik atau kebutuhan pokok. Salah satu inovasi terbaru DLH adalah peluncuran sistem pengaduan daring terpadu. Warga dapat langsung melaporkan tumpukan sampah, pencemaran sungai, atau kegiatan industri yang mencurigakan melalui aplikasi. Laporan tersebut masuk ke dashboard DLH, diverifikasi, dan diteruskan ke tim lapangan untuk ditindaklanjuti. Sistem ini memangkas birokrasi, sekaligus membuat penanganan lebih cepat dan transparan. Tidak hanya di bidang teknis, DLH juga aktif mengedukasi generasi muda melalui program Sekolah Adiwiyata, yang mengajarkan siswa tentang pentingnya menjaga lingkungan sejak dini. Dengan pembelajaran berbasis praktik, seperti pengelolaan kompos dan penghijauan sekolah, diharapkan tumbuh budaya peduli lingkungan yang berkelanjutan. Melalui berbagai langkah ini, DLH berupaya menjaga keseimbangan antara pembangunan dan kelestarian lingkungan. Tantangan perubahan iklim memang besar, tetapi dengan inovasi, kolaborasi, dan dukungan masyarakat, harapan untuk mewujudkan kota hijau yang nyaman dihuni tetap terbuka lebar. Dengan semakin berkembangnya inisiatif hijau di seluruh wilayah, DLH menegaskan komitmennya: lingkungan bukan hanya untuk hari ini, tetapi juga warisan penting bagi generasi mendatang.
Layanan Utama
Layanan cepat & transparan untuk warga dan pelaku usah