Pemberdayaan Kader Desa Sidosari Dalam Pencegahan Stunting Melalui Pendekatan Kolaborasi Inter-Profesional Kecamatan Natar Lampung Selatan

Isnenia Isnenia, Sefanadia Putri, Yustin Nur Khoiriyah

Abstract


Kejadian stunting merupakan proses kumulatif sejak sebelum kehamilan hingga 1000 hari pertama kehidupan yang akan berdampak pada tumbuh kembang anak. Kondisi gizi wanita subur (didorong untuk menurunkan anemia) dan ibu hamil, ibu menyusui, serta kesehatan bayi sampai dengan usia 2 tahun dapat sebagai sasaran pencegahan stunting. Tiga hal yang perlu diperhatikan dalam upaya pencegahan stunting, yakni perbaikan pola makan, pola asuh, serta perbaikan sanitasi dan akses air bersih. Pelaksanaan ketiga upaya ini dapat melibatkan beberapa disiplin ilmu, yaitu gizi mengenai pola makan yang tepat, biologi terkait dengan buruknya sanitasi dan infeksi bakteri/parasit, serta farmasi terkait dengan penggunaan obat yang tepat dalam mengatasi infeksi/penyakit lain terkait dalam pencegahan stunting. Kegiatan ini terdiri dari penyuluhan terhadap masyarakat (wanita usia subur, ibu hamil/ menyusui/ibu bayi-balita), pelatihan dan pendampingan kader melalui focus group discussion dan praktik langsung mengenai pola makan, penggunaan obat, dan parasit/bakteri penyebab infeksi. Hasil kegiatan penyuluhan adanya peningkatan pengetahuan warga sebesar 50% dan 86,67% warga memiliki kadar Hb normal. Kader dan warga 100% mampu menyusun isi piring dengan tepat. Peningkatan persentase  jumlah kader dan warga  dalam mengidentifikasi pengunaan obat yang tepat lebih dari 50%. Peningkatan persentase jumlah kader dan warga yang sebelumnya tidak tahu menjadi tahu mengenai jenis parasit dan penanganannya lebih dari 60%.


Full Text:

PDF

References


Allen and Gillespie. 2001. High socioeconomic class preschool children from Jakarta, Indonesia are taller and heavier than NCHS reference population. Eur J Clin Nutr 1995; 49: 740-4.

Arham, Adu. 2014. Stunting Masih Mengancam Balita di Indonesia.

Bappenas MCA Indonesia. 2017. Peta Prevalensi Penyebaran Stunting 2017 di Indonesia.

Kosasi L, Oenzil F, Yanis A. Hubungan aktivitas fisik terhadap kadar hemoglobin pada mahasiswa anggota UMK pandekar universitas andalas. Jurnal Kesehatan Andalas. 2014;3(2).

Mugianti, Sri; Mulyadi, Arif; Anam, Agus Khoirul; dan Najah, Zian Lukluin. 2018. Faktor Penyebab Anak Stunting Usia 25 – 60 Bulan di Kecamatan Sukorejo Kota Blitar. Jurnal Ners dan Kebidanan Volume 5, Nomor 3, Halaman: 268 – 278.

Sudikno dan Sandjaja. 2016. Prevalensi dan Faktor Risiko Anemia pada Wanita Usia Subur di Rumah Tangga Miskin di Kabupaten Tasikmalaya dan Ciamis, Provinsi Jawa Barat. Jurnal Kesehatan Reproduksi Volume 7 No 2, Agustus 2016.

Tim Riskesdas 2018. 2019. Laporan Nasional RISKESDAS 2018. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI.

WHO. 2001. Iron deficiency anaemia: assessment, prevention and control, a guide for programme managers. Geneva, World Health Organization,

WHO. Worldwide prevalence of anaemia 1993–2005: WHO global database onanaemia. Geneva, Switzerland: World Health Organization, 2008.




DOI: https://doi.org/10.26630/jpk.v1i3.53

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Published by: Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Jl. Soekarno Hatta No. 6 Bandar Lampung, Cq. Tim Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Politeknik Kesehatan Tanjungkatang. Telepon: 0721 – 783852, Fax. 0721-773918 atau e-mail ke alamat:
Email : jpt@poltekkes-tjk.ac.id
Website : jpt.poltekkes-tjk.ac.id


Creative Commons License
Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.